Minggu, 10 Oktober 2010

Hadapi AFTA, Jakbar Galakkan Promosi Produk Lewat Bazar


Pemberlakuan Asian Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2010 di Indonesia menuntut semua pihak untuk bekerja keras dalam mempertahankan eksistensinya di dunia usaha. Melalui AFTA, pasar domestik terus dibanjiri oleh produk-produk dari luar khususnya China. Jika pasar domestik lengah, tentu saja hal ini sangat mengancam keberadaan para pelaku usaha lokal.

Tak ingin lengah dan terlena, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) pun berupaya keras mendorong kemajuan produk-produk lokal yang ada di wilayahnya agar dapat bersaing dengan produk lainnya khususnya yang berasal dari negeri China. Salah satu caranya yakni dengan menggelar bazar produk unggulan dari setiap kecamatan yang ada di Jakarta Barat.

"Saat ini AFTA sudah mulai diberlakukan di Indonesia. Mau tidak mau kita harus bersaing dengan produk dari luar. Salah satunya dengan mempromosikan produk-produk unggulan yang dimiliki Jakarta Barat ini," ujar Djoko Ramadhan, Walikota Jakbar, saat membuka kegiatan Bazar Produk Unggulan di Halaman Masjid Assahara, Kompleks Kantor Walikota Jakbar di Jalan Raya Kembangan No 2, Jumat (8/1).

Djoko mengaku sangat terobsesi memajukan produk-produk unggulan asal Jakarta Barat. Karena dia meyakini, kualitas produk asal Jakarta Barat sebetulnya tidak kalah bersaing dengan produk lain di pasaran, bahkan dari produk China sekalipun. Hanya saja, untuk membuat produk tersebut bisa bersaing diperlukan kerja keras diantaranya dengan melakukan promosi melalui bazar-bazar seperti sekarang ini.

Mantan Bupati Kepulauan Seribu itu mengungkapkan, dalam mewujudkan obesesi tersebut, Jakbar telah melakukan beberapa hal. Salah satunya pelaksanaan program One Village One Product yang dimulai sejak 2009 lalu. Program tersebut akan terus dilanjutkan di tahun 2010 ini. Untuk itu, pihak terkait seperti lurah, camat, serta Sudin-sudin terkait seperti Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP), serta Sudin Perindustrian dan Energi wajib memberikan dukungan penuh.

"Contohnya dalam hal promosi, lurah dan camat jangan diam saja kalau di wilayahnya ada produk unggulan tertentu. Tapi harus membantu mempromosikan. Kalau bisa ikut membantu permodalan, dengan merekomendasikan kepada Bank DKI," pintanya.

Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Barat, Eldi Andi, menuturkan, tujuan digelarnya bazar produk unggulan adalah memberi kesempatan kepada industri rumahan yang berada di Jakarta Barat, untuk mempromosikan dan memperkenalkan hasil produknya kepada masyarakat dan juga karyawan di lingkungan Pemkot Jakbar.

Bazar kali ini diikuti sebanyak 26 stand produk unggulan yang berasal dari 8 kecamatan di Jakarta Barat. Produk yang ditampilkan beranekaragam, mulai dari produk sepatu, baju koko, sprei, serta produk makanan olahan seperti dodol dan bandeng presto serta minuman olahan lokal seperti bir pletok. "Bazar ini diikuti 26 stand produk unggulan," katanya sambil mengaskan bahwa kegiatan ini akan dilakukan secara rutin minimal satu kali dalam satu bulan.

Sulastri Dyah Sari (35), peserta bazar mengaku senang dan menyambut positif kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot Jakbar ini. Dia mengungkapkan, melalui kegiatan seperti ini, pihaknya merasa amat terbantu dalam hal kegiatan promosi. Karena selama ini, lanjutnya, tempat usahanya yang terletak di Jalan Kemanggisan Pulo, Palmerah yang memproduksi berbagai produk seperti sarung bantal, sprei serta bad cover sangat kesulitan dalam melakukan promosi. "Selama ini saya memang agak kesulitan melakukan promosi. Jjadi saya senang bisa ikut bazar seperti ini. Apalagi bazar ini rencananya akan dilakukan secara rutin," ujarnya.

http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=36961

Tidak ada komentar:

Posting Komentar